Imbas Kenaikan BBM Pertalite, Terhadap Daya Beli Masyarakat - Gimana kabar sahabat semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat tidak kurang suatu apa. Sehat jiwa raga dan tentunya sehat kantong dan dompet. Aamiin.
Mungkin saat ini kita rasakan terhadap perubahan harga bahan bakar, terutama pertalite beberapa bulan yang lalu. Ternyata kenaikan BBM ini tidak diimbangi dengan kenaikan gaji pegawai buruh seperti karyawan pabrik. Bahkan malah sebaliknya, dampak kenaikan ini memicu kenaikan bahan baku dan penurunan daya beli.
Sehingga mau tidak mau, beberapa perusahaan meliburkan karyawan selama beberapa hari dalam seminggu. Hanya masuk selama 3 hari dan 3 hari selanjutnya libur. Kalau istilah jawanya, di "oglang". Beberapa hari masuk dan beberapa hari libur.
Dari sedikit fenomena ini, ternyata sebagian masyarakat jaga-jaga dengan pengeluaran harian mereka. Bahkan beberapa acara juga diadakan dengan sederhana, tidak seperti sebelum kenaikan BBM. Karena efek kenaikan ini, sangat terasa dikalangan masyarakat bawah. Bayangkan saja, untuk isi bahan bakar dari yang biasa 30 ribu, menjadi 45 ribu rupiah sekali isi. Padahal seminggu minim 2 kali isi. Silahkan hitung sendiri. Alih-alih untuk jajan, untuk memenuhi kebutuhan harian BBM saja sudah sangat menguras pengeluaran.
Beberapa rekan sempat merasakan penurunan daya beli masyarakat terkait hal ini. Mulai dari kuliner, online shop, hingga karyawan yang harus libur sementara waktu. Banyak yang bingung dengan kondisi ini. Beberapa sahabat mencoba peruntungan dengan mulai putar otak untuk mencukupi kebutuhan yang semakin besar. Apalagi bagi mereka yang sudah di PHK dari pabrik. Tentu akan semakin tambah pusing jika tidak melakukan manuver untuk mendapatkan uang.
Semoga tahun depan akan ada perubahan dari kondisi ekonomi yang semakin tidak menentu ini. Jika dibiarkan terus menerus, ditakutkan akan terjadi hal-hal yang negatif dimasyarakat. Seperti kejahatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Salam Waras, sehat seger waras.